ANALISA KELAYAKAN USAHA
“Kantin Sekolah”
A.
Latar
Belakang
Semakin
ketatnya persaingan bisnis dan usaha membuat segala macam pelayanan yang sangat
menarik ditawarkan demi memanjakan konsumen mulai dari harga,kualitas bahan
makanan, variasi menu, pelayanan baik sampai tempat yang bersih serta menjaga
hubungan yang baik dengan pelanggan.
Maka
pelaku bisnis mencari ide untuk membuka
suatu bisnis atau usaha yang banyak
diminati oleh semua kalangan. Salah satu
usaha yang dapat diminati oleh semua kalangan adalah mendirikan usaha rumah
makan atau kantin ,rumah makan atau kantin disebut sebagai usaha yang diminati
oleh semua kalangan, karena baik pekerja, ibu rumah tangga, mahasiswa, maupun
pelajar dapat merasakan manfaat usaha rumah makan atau kantin tersebut. Para
pekerja dapat meluangkan waktunya ke rumah makan atau kantin pada saat makan
siang atau untuk bertemu relasi/klien.
B.
Analisis
Pemasaran
Langkah-langkah
untuk menentukan ada atau tidak adanya peluang pasar adalah :
1. Mengamati
kebutuhan apa yang paling banyak diperlukan oleh konsumen sekitarnya.
2. Kapan saja
konsumen membutuhkan produk, apakah setiap saat atau sering dibutuhkan,
kadang-kadang dibutuhkan atau jarang dibutuhkan.
3. Perhatikan
karakteristik konsumen berdasarkan jenis kelamin, umur, pekerjaan maupun
pendidikan. Karakteristik ini sangat penting untuk menentukan jenis barang apa
yang paling cocok dengan kebutuhan konsumen.
4. Bagaimana
daya beli (kemampuan bayar) konsumen, apakah termasuk konsumen yang mempunyai
pendapatan tinggi atau rendah.
5. Perhatikan
apakah di pasar ada pesaing atau tidak. Apabila ada pesaing, peluang pasar apa
yang belum digarap oleh pesaing.
Selain itu
kita juga menggunakan beberapa konsep bauran promosi, manfaatnya dengan
mengoptimalkan proses promosi maka akan lebih mudah juga dalam memasarkan
produk usaha ini, kita akan coba semua teori tentang bauran promosi, dan
kemudian akan diseleksi cara yang mana
yang lebih efektif dan efisien. Adapun jenis bauran promosi tersebut antara lain
:
1. Periklanan (Advertising): Merupakan alat utama bagi
pengusaha untuk mempengaruhi konsumennya. Periklanan ini dapat dilakukan oleh
pengusaha lewat surat kabar,dll
2. Promosi
Penjualan (Sales Promotion):
Merupakan kegiatan perusahaan untuk menjajakan produk yang dipasarkannya
sedemikian rupa sehingga konsumen akan mudah untuk melihatnya dan bahkan dengan
cara penempatan dan pengaturan tertentu, maka produk tersebut akan menarik
perhatian konsumen.
3. Publisitas (Pubilicity): Merupakan cara yang biasa
digunakan juga untuk membentuk pengaruh secara tidak langsung kepada konsumen,
agar mereka menjadi tahu, dan menyenangi produk yang dipasarkannya, hal ini
berbeda dengan promosi, dimana didalam melakukan publisitas tidak melakukan hal
yang bersifat komersial. Publisitas merupakan suatu alat promosi yang mampu
membentuk opini masyarakat secara tepat, sehingga sering disebut sebagai usaha
untuk "mensosialisasikan" atau "memasyarakatkan "
C.
Produksi dan
Finansial
1. Perkiraan
Masa Pakai
§ Bangunan :
20 tahun
§ Perlengkapan
Mebel: 8 tahun
§ Peralatan
masak: 3 tahun
§ Peralatan
makan : 2 tahun
§ Perlengkapan
lain-lain : 1 tahun.
2. Biaya
Investasi
§ Perlengkapan
Mebel: Rp. 5.000.000,00
§ Peralatan
masak : Rp 1.500.000,00
§ Peralatan
makan : Rp 1.000.000,00
§ Perlengkapan
lain-lain : Rp 800.000,00
Total
investasi : Rp 18.300.000,00
3. Pemasukan
§ Penjualan
mie ayam : 30 porsi x Rp 7.000,00 x 26 hari = Rp 5.460.000,00
§ Penjualan
Nasi Soto : 30 porsi x Rp.11.000 x 26 hari = Rp. 8.580.000,00
§ Penjualan
Tempe Penyet : 30 porsi x Rp. 9.000 x 26 hari= Rp. 7.020.000,00
§ Penjualan minuman
sirup gelas : 30 x Rp. 1.000,00 x 26 hari = Rp. 780.000,00
§ Penjualan
kopi atau teh: 30 x Rp. 3000 x 26 hari= Rp. 2.340.000,00
Total
Pemasukan : Rp. 24.180.000/bulan
4. Pengeluaran
a. Biaya Tetap
§ Gaji
Karyawan : Rp. 3.600.000,00/bln (untuk 4 karyawan @Rp.900.000)
§ Penyusutan
peralatan masak : (1/36 x Rp 1.500.000,00) = Rp. 42.000,00
§ Penyusutan
peralatan makan : (1/24 x Rp 1.000.000,00) = Rp. 42.000,00
§ Penyusutan
perlengkapan lain-lain : (1/12 x Rp 800.000,00) Rp. 67.000,00
Total biaya
tetap : Rp 4.860.000
b. Biaya
Variabel
Mie : 3 kg x Rp. 15.000,00 x 30 hari = Rp.
1.350.000,00
Ayam : 1 ekor x Rp. 50.000 x 30 hari = Rp.
1.500.000,00
Sawi dan bumbu : Rp. 20.000,00 x 30 hari =
Rp. 600.000,00
Kecap : Rp. 20.000,00 x 10 kali = Rp. 200.000,00
Saos : Rp. 20.000,00 x 10 kali = Rp. 200.000,00
Minyak tanah : Rp 25.000,00 x 10 kali) = Rp.
250.000,00
Lain-Lain u/menu makanan : Rp. 10.000.000
Lain-Lain u/menu minuman: Rp. 5.000.000
Total biaya variabel : Rp. 17.750.000
Total biaya operasional : Rp. 22.610.000
5. Keuntungan
Laba: Rp. 24.180.000– Rp. 22.610.000= Rp.
1.570.000/bln
Laba/thn : 12 x Rp. 1.570.000 = Rp.
18.840.000/thn
6. Perhitungan
Menurut Ratio
a. Revenue Cost
Ratio (R/C)
= Total penerimaan : total biaya operasional
= Rp. 24.180.000 : Rp. 22.610.000= 1,06
b. Pay Back
Period
= (Total biaya investasi : keuntungan) x 1
bulan
= (Rp 18.300.000: Rp. 1.570.000) x 1 bulan =
12 bulan
D.
Kelangsungan
Usaha
Rencana
Usaha kecil ini adalah salah satu bentuk usaha yang gampang beradaptasi
dilokasi dan waktu apapun, karena segi peralatan yang sederhana dan bahan baku
yang gampang di dapat. Selanjutnya jika usaha kecil ini sukses dalam waktu 1
tahun, maka akan di usahakan terus supaya keuntungannya tetap seimbang bahkan
bisa lebih besar, dengan cara dasar yang sudah tertulis diatas, menggunakan
beberapa strategi pemasaran dan promosi yang sangat akurat.
Dalam
segi keuangan sendiri akan jelas terealisasikan jika keuntungan sebesar Rp.
1.570.000/bln, dan akan digunakan untuk pembelian bahan baku makanan
selanjutnya dengan taksiran biaya 30% dari keuntungan dan 70% persen akan
ditabungkan.Ini adalah awal dari usaha yang akan terus berkembang yang akhirnya
akan meraup keuntungan yang lebih dari layak.Hasil tabungan itu nanti akan
bermanfaat ketika perluasan usaha memang sudah pantas dilakukan.
E.
Penutup
Dengan
beberapa bauran promosi dan meneliti pesaing yang menciptakan jenis usaha yang
sama, jaringan yang luas serta didukung dengan produk yang mempunyai kepuasan
dan ciri khas, maka dipastikan usaha ini layak dan akan jelas kelangsungan
hidup usahanya. Keuntungan yang tidak mengecewakan bagi usaha kecil seperti ini
akan memberi jaminan bagi kelangsungan usaha dan tenaga kerja.
Dengan
perkiraan keuntungan diatas maka dapat dipastikan juga perluasan usaha ini akan
mudah terealisasikan.